Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menyatakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring optimisme tensi perdagangan global yang mereda.
“Rupiah melanjutkan tren apresiasi pasca meningkatnya optimisme terkait meredanya tensi perdagangan global,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Optimisme ini tergambar dari keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani executive order untuk memberikan pengecualian bagi beberapa tarif impor yang berkaitan dengan sektor otomotif di AS.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa langkah AS itu akan membebaskan produsen mobil yang saat ini sudah dikenai tarif atas kendaraan dari beban tarif tambahan lainnya, khususnya atas baja dan aluminium. Produsen mobil juga bisa mendapatkan pengembalian atas tarif yang telah mereka bayarkan.
Pada saat yang sama, tarif atas suku cadang luar negeri yang digunakan untuk merakit mobil di AS, yang awalnya diperkirakan mencapai 25 persen dan mulai berlaku pada Sabtu (26/4), juga kemungkinan akan dikurangi.
Josua juga melaporkan bahwa sebagian besar mata uang Asia menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, termasuk rupiah.