"Pengiriman bantuan pertama telah tiba sedangkan Palang Merah China juga mengirimkan perlengkapan bantuan," kata Guo Jiakun.
Guo Jiakun menyebut tim penyelamat China akan melakukan segala yang mereka bisa untuk memanfaatkan sepenuhnya waktu 72 jam untuk mencari, menyelamatkan, merawat yang terluka dan mengirimkan pasokan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.
"Kami percaya bahwa dengan dukungan masyarakat internasional, pemerintah dan rakyat Myanmar akan bersatu, dan pulih dari bencana serta membangun kembali dengan lebih baik," ungkap Guo Jiakun.
Gempa tersebut juga dirasakan di Thailand, Bangladesh, India, Laos hingga barat daya China. Di Thailand, sebanyak 17 orang dilaporkan tewas, 32 terluka dan 83 orang hilang.
Negara lain, termasuk Indonesia, juga sudah mengirimkan bantuan untuk Myanmar.
Bantuan dari Indonesia dikirimkan pada Ahad (30/3) yang meliputi tenaga SAR, tenaga medis darurat untuk memberikan pertolongan pertama, serta bantuan logistik senilai satu juta dolar AS (sekitar Rp16,5 miliar).
Selain Indonesia, menteri luar negeri negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menekankan bahwa bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Myanmar dan Thailand harus disalurkan dengan cepat dan tanpa diskriminasi.
Respons regional tersebut juga mencakup penempatan Tim Tanggap dan Asesmen Kedaruratan ASEAN (ERAT), mobilisasi pasokan bantuan melalui Sistem Logistik Darurat Bencana ASEAN (DELSA), dan kontribusi dari tim Operasi Pencarian dan Penyelamatan Urban (USAR) di beberapa negara anggota ASEAN.