Antarajabar.com - Palang Merah Indonesia (PMI) berencana akan membangun sebuah tempat untuk pengelolaan plasma darah yang akan dikerjasamakan dengan PT Bio Farma (Persero) di kawasan Ir D Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat.
"Kami menyiapkan lahan seluas tiga hektare. Jadi plasma darah nantinya akan diolah jadi bahan-bahan kimia. Itu dibuat di Dago dan bekerja sama dengan Bio Farma. Nanti Bio Farma yang mencari dananya," kata Plh Ketua Pelaksana Harian Palang Merah Indonesia (PMI) Ginandjar Kartasasmita, di Bandung, Selasa.
Ginandjar menuturkan PMI juga akan membangun pabrik pembuatan kantung darah untuk keperluan donor darah di Bekasi, Jawa Barat, yang pembangunannya akan Green Cross Medical Science Corps dari Korea Selatan.
Ia menuturkan selama ini persedian ntong darah di Indonesia harus impor sehingga salah satu solusinya ialah dengan membangun pabrik pembuatan kantung darah di Bekasi.
"Selama ini kita harus mengimpor empat juta kantong darah setiap tahun sehingga jika pabrik tersebut terealiasai maka pemenuhan kebutuhan darah untuk masyarakat bisa digunakan secara optimal," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan Dari total 220 Unit Transfusi Darah (UTD) milik Palang Merah Indonesia (PMI) baru 12 UTD saja yang telah memiliki standar dan mampu mengelola plasma darah atau fraksinasi secara baik.
"Sedangkan sisanya perlu ditingkatkan dan kami dalam dua tahun dapat lebih banyak lagi UTD yang mampu melakukan pengolahan plasma darah," kata dia.
Sementara itu, Ketua PMI Jawa Barat Adang Rochjana menambahkan dengan dibangunnya tempat pengolahan plasma darah akan membantu kerja dari PMI, khususnya dari sisi anggaran karena selama ini PMI harus mengolah plasma darah ke pihak lain.
"Komponen darah itu ada berbagai kandungan nanti diolah dan direncanakan pembangunan tempat pengolahan plasma darah di dekat kantor kami. Mengelola sendiri dan menghasilkan sendiri lebih murah," kata Adang.
PMI Akan Dirikan Tempat Pengelolaan Plasma Darah
Selasa, 30 Agustus 2016 19:25 WIB