Bandung (ANTARA) - Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Ririn tak menyangka hari-harinya yang diisi untuk bekerja seperti biasa di perantauan akan berubah pada Jumat tanggal 28 Maret 2025.
Pasalnya pada Jumat ini, sekitar pukul 13.20 waktu setempat, WNI asal Kota Bandung, Jawa Barat ini dikejutkan akibat goncangan kuat secara tiba-tiba, yang belakangan diketahui merupakan gempa berkekuatan 7,7 M.
Meski pihak berwenang mengeluarkan pernyataan bahwa pusat gempa besar itu berlokasi di Sagaing, Myanmar, Ririn merasakan goncangan dahsyat mengingat dirinya ketika itu tengah berada di lantai 47 salah satu gedung perkantoran di wilayah Si Lom, Bangkok, Thailand.
Ririn menceritakan pada ANTARA, bahwa ketika goncangan awal dirinya hanya merasa goncangan cukup besar namun hanya sesaat kemudian sempat terhenti. Tapi sekitar empat menit kemudian goncangan yang semakin besar terjadi hingga dia bersama temannya untuk menuju tangga darurat terdekat dari posisinya.
"Kami langsung berlari ke tangga darurat ketika terjadi gempa yang semakin kuat, tanpa membawa tas dan isinya termasuk ponsel yang ditinggal di loker," kata wanita yang akrab disapa Teh Ririn ini.
Bahkan saat di tangga darurat itu, lanjut dia, goncangan juga terasa semakin menguat di tengah hiruk pikuk orang-orang yang berlarian dari gedung berlantai 50 itu.
"Saat di tangga darurat terasa goncangan menguat, namun mungkin juga karena gedung tempat saya berada memang tinggi. Saat di tangga darurat crowded tapi tetap tertib," ujar dia.
Setelah turun ke bawah, seluruh masyarakat di sekitaran Si Lom yang memang lokasi gedung-gedung tinggi di Bangkok, diarahkan untuk melakukan evakuasi di titik kumpul yang berada di Taman Lumphini dengan jarak dari tempatnya sejauh 800 meter.
Di sana, dia dan warga lainnya diharuskan bertahan sampai prediksi jam gempa susulan pukul 14.30-14.45 berakhir dan situasi dinyatakan aman.
"Semuanya menurut. Dan setelah situasi dinyatakan aman, baru dipersilahkan kembali ke gedung untuk mengambil barang masing-masing yang tertinggal," ucapnya.
Dia menjelaskan meski dipersilahkan kembali ke lokasi kerjanya, perusahaan tempatnya bekerja memutuskan untuk memulangkan karyawan lebih cepat dari jadwal dan menunggu info selanjutnya dari perusahaan.