Ina juga menjelaskan, sejumlah target 2025 dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC/Quick Win) berupa eliminasi TB, yakni penemuan setidaknya 981 ribu kasus. Kemudian inisiasi pengobatan mencapai 95 persen, dan keberhasilannya untuk TB sensitif obat 90 persen dan TB resisten obat 80 persen.
Dia menyebutkan, terdapat sejumlah inisiatif untuk menyukseskan inisiatif itu, antara lain penggunaan X-ray dan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk memasifkan penemuan kasus secara aktif (active case finding).
Selain itu, dia melanjutkan, mengintegrasikan data dan informasi tentang TB, seperti dengan rumah sakit dan puskesmas. Dia menilai, inisiatif itu adalah karena TB adalah kasus yang sedikit dilaporkan (underreported). Dengan integrasi seperti itu, katanya, suspek TB dapat segera ditangani.
"Lalu pemberian insentif penemuan di FKTP -Fasilitas kesehatan tingkat pertama-, ini kami masih proses," dia menuturkan.
Pihaknya juga berupaya mengembangkan inovasi regimen pengobatan yang lebih efisien, guna mengurangi waktu pengobatan dari 18 bulan menjadi 6 bulan saja. Dia melanjutkan, inovasi lainnya yakni vaksin TB yang ditargetkan selesai pada 2027, rumah sakit khusus penanganan TBRO dan TBSO, juga menggalang partisipasi komunitas untuk edukasi serta pencegahan TB.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes deteksi 889 ribu orang yang terkena TB per Maret 2025