Usai melakukan operasi, pasien disarankan menghindari terkena air untuk menjaga telinga tetap steril. Mengangkat beban berat juga dilarang karena tekanan ke dalam area menjadi lebih tinggi dan bisa menyebabkan pergeseran tambalan, karena tambalan yang dilakukan tidak dilem dan hanya diletakkan sedekat lubang sehingga membutuhkan waktu untuk menutup secara alami.
Selain itu, pasien juga tidak disarankan untuk segera melakukan penerbangan hingga berenang dan membutuhkan seputar 3-4 minggu untuk dapat mengikuti penerbangan bila dokter yang menangani memperbolehkannya.
Operasi ini diklaim minim risiko seperti perdarahan dan lainnya. Sementara soal indikator keberhasilan operasi yakni mampu menghadirkan liang telinga yang kering serta perbaikan fungsi pendengaran.
Dokter Rangga pun menyarankan bagi masyarakat yang mengalami gangguan pada telinga misalnya dengung dan lainnya dapat memeriksakan diri ke dokter. Hal ini untuk mencegah infeksi yang lebih parah dan gangguan pendengaran kian memburuk.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Spesialis THT ungkap gendang telinga berlubang bisa ganggu pendengaran