Antarajabar.com - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, dalam waktu dekat akan menjadikan satu desa di Kecamatan Warungkondang, sebagai tempat wisata Pangan Dunia, di mana desa tersebut akan dijadikan tempat pengembangan wisata berbasis pertanian khas.
"Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang akan ditunjuk menjadi sentra pertanian Pandanwangi dan Ayam Pelung yang merupakan ikon Cianjur. Desa ini akan dijadikan tempat tujuan wisata karena memiliki nilai jual di tingkat lokal, nasional hingga internasional," kata Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar pada wartawan di Cianjur, Minggu.
Dia menjelaskan, pemandangan alam desa yang indah dikelilingi persawahan dan latar Gunung Gede-Pangrango, menjanjikan surga dunia bagi wisatawan yang akan menghabiskan waktu berlibur di kawasan tersebut, ditambah kicauan burung dan suara ayam pelung yang khas.
Jarak tempuh yang hanya lima belas menit dari pusat kota Cianjur, membuat kedua desa tersebut layak untuk dijadikan sebagai pusat kujungan wisata Cianjur. Terlebih salah satu ikon tersebut ayam pelung berasal dari Desa Bunikasih.
"Awalnya Bunikasih hanya akan dijadikan sentra ayam pelung, sedangkan Pandanwangi disentrakan di Desa Jambudipa. Namun pemkab memiliki lahan di Desa Bunikasih, sehingga kedua ikon Cianjur dialihkan ke desa tersebut," katanya.
Di desa tersebut, ada lahan 7.000 meter milik pemkab di Warungkondang, 2.400 meter di antaranya ada di Bunikasih, sehingga sentra Pandanwangi dan Ayam Pelung dapat berkembang di desa tersebut.
Menurut dia, lahan tersebut akan dikelola langsung pemkab untuk pengembangan awal, hingga siap dikelola langsung oleh kelompok tani di Bunikasih. Setelah berjalan, pengembangan wisata akan berlanjut pada ketersediaan buah tangan khas Warungkondang yakni lampu gentur.
"Wisatawan yang datang, nantinya akan diarahkan untuk membawa oleh-oleh khas Cianjur tersebut. Jadi terintegritas antara wisata, pangan dan cinderamata khas. Sebagai sarana promosi, pemkab akan menjalankan rencana Cianjur Virtual City, kerja sama pengembangan promosi dengan Universitas Kuala Lumpur," katanya.
Dia menambahkan, promosi akan dilakukan secara online, menggunakan program khusus untuk dipublish hingga ke mancanegara. "Ini akan lebih efektif selain kita akan mengikuti sejumlah pameran pariwisata tingkat nasional dan internasional," katanya.