"Indeks dollar AS masih dalam tekanan, pagi ini masih bergerak di kisaran 103,40-an. Tekanan terhadap indeks dolar AS ini karena pasar masih melihat ekonomi AS dalam tekanan," ungkap dia.
Di sisi lain, pelaku pasar juga masih khawatir dengan sikap Presiden AS Donald Trump yang terus mengeluarkan kebijakan kenaikan tarif ke negara-negara partner dagang. Kebijakan kenaikan tarif ini bisa memicu perang dagang yang berujung pada pelambatan ekonomi, dan mendorong pelaku pasar melepas aset berisiko lagi.
Kemudian, perang baru yang dimulai oleh AS terhadap kelompok perlawanan Houthi di Yaman bisa mendukung penguatan dolar AS.
"Hari ini, masih ada peluang rupiah menguat ke arah Rp16.300, yang di sisi lain, potensi pelemahan ke arah Rp16.450," ucap Aris.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Neraca perdagangan RI surplus, rupiah peroleh sentimen positif