Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2025, yang surplus bisa memberikan sentimen positif ke nilai tukar (kurs) rupiah.
"Neraca perdagangan RI bulan Februari yang kembali surplus dan juga stimulus yang dikeluarkan pemerintah China di hari Minggu (16/3/2025) kemarin bisa memberikan sentimen positif ke rupiah," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia surplus 3,12 miliar dolar AS atau turun sebesar 0,38 miliar dolar AS secara bulanan.
Surplus pada Februari 2025 lebih ditopang pada surplus pada komoditas nonmigas yang sebesar 4,84 miliar dolar Amerika Serikat (AS), yang terdiri dari lemak dan minyak nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
Selain itu, faktor lainnya adalah data penjualan ritel AS bulan Februari yang lebih rendah dari ekspektasi pasar, yakni 0,2 persen dari perkiraan 0,6 persen. Penjualan ritel AS yang dalam tekanan ini bisa membantu ekonomi AS terhindar dari tekanan inflasi.