Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menerjunkan personel untuk melakukan asesmen daerah yang terdampak banjir dan longsor di sejumlah kecamatan akibat cuaca ekstrem hujan deras yang mengguyur wilayah Garut.
"Situasi di seluruh lokasi terdampak telah dinyatakan aman dan kondusif, pemantauan tetap dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana susulan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, di Garut, Selasa.
Baca juga: Pemkab Garut tangani 34 rumah rusak akibat diterjang angin kencang di Selaawi
Ia menuturkan hujan deras yang berlangsung cukup lama di Garut pada Senin (3/3) menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di Kecamatan Tarogong Kidul, Kecamatan Tarogong Kaler, dan Kecamatan Wanaraja.
Ia menyebutkan, seperti kejadian banjir di Kecamatan Tarogong Kidul menyebabkan jalan lingkungan tergenang air bercampur lumpur akibat penyempitan dan sedimentasi drainase di daerah itu.
Sedangkan di Kecamatan Tarogong Kaler, kata dia, terjadi banjir dan tanah longsor Desa Mekarwangi, kemudian banjir melanda pemukiman rumah warga di Desa Rancabango, dan Sukajadi, juga jalan lingkungan tertutup material longsor dan berisiko pohon tumbang.
"Upaya penanganan, pembersihan material longsor, dan pemotongan pohon tumbang," katanya.
Ia menyebutkan daerah lainnya yang terdampak banjir adalah Desa Wanajaya, Sindangratu, dan Sindangprabu, Kecamatan Wanaraja menyebabkan rumah warga terendam, namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, kemudian dilakukan pembersihan secara gotong royong.
Kejadian bencana hidrometeorologi itu, kata dia, tidak menimbulkan korban jiwa, hanya mengganggu aktivitas masyarakat, dan rumah penduduk yang terdampak banjir sebanyak 35 rumah.