Namun, alangkah terkejut dirinya setelah mendapatkan informasi dari suaminya bahwa Samson telah meninggal pada Jumat malam, akibat diamuk massa dan saat ini jasadnya berada di RSUD Palabuhanratu.
Erna yang mendapat informasi itu hanya bisa menangis dan tidak berani datang ke rumah sakit karena lemah jantung, dan ia pun hanya bisa mengingat ucapan dan permintaan terakhir Samson.
Di sisi lain, ia menceritakan bahwa keponakan kesayangannya tidak pernah berbuat kasar baik kepada dirinya, keluarganya yang lain apalagi ke anaknya.
Namun diakuinya, Samson memang sempat mengalami depresi setelah bercerai dengan istrinya. Bahkan, Erna mengaku sempat melihat langsung saat Samson membuat onar.
Selain itu, di Kampung Selagedang, pemuda yang kerap berurusan dengan hukum ini belum pernah berbuat onar. Samson pun sering ke masjid, shalat dan kerap berbagi rokok makanan dengan tetangga.
Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan susu anaknya, Samson kerap bekerja di laut membantu nelayan, dan setelah pulang dari mana saja selalu bawa makanan dan minuman untuk anaknya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas tewasnya Samson yang diduga diamuk massa pada Jumat malam.
Diduga, sebelum kejadian Samson sempat berkelahi dengan orang tidak dikenal dan membuat onar di Kampung Cihurang.