Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, memastikan warga tidak terisolasi dampak jembatan ambruk yang membentang Sungai Cirompang, Kecamatan Bungbulang, karena masih ada jalan lain yang bisa dilewati meski memutar arah lebih jauh.
"Tidak ada korban masyarakat, hanya akses yang perlu memutar kurang lebih 2-3 kilometer," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Senin.
Baca juga: Pj Bupati ajak seluruh elemen masyarakat atasi persoalan Garut
Ia menuturkan hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Garut menyebabkan air sungai meluap dan menghantam jembatan darurat yang dibangun oleh Vertikal Rescue Indonesia (VRI) untuk memudahkan akses masyarakat.
Namun sebelum jembatan itu resmi difungsikan, kata dia, sudah roboh dan masyarakat yang hendak menyeberangi sungai untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari harus menggunakan akses jalan lama yang lebih jauh.
"Masih proses pembangunan terdampak banjir bandang, sehingga kondisinya hancur dan tidak dapat digunakan," katanya.
Ia menyampaikan jembatan darurat yang dihantam arus sungai, kemudian rusak, merupakan yang kesekian kalinya, lalu pihak VRI kembali membangun lagi, dan kembali rusak, rencananya akan kembali memperbaiki jembatan darurat tersebut.
Daerah tersebut, kata Aah, merupakan kawasan yang berbahaya terdampak luapan arus air Sungai Cirompang saat musim hujan, meski begitu kawasan pemukiman penduduk dinilai aman dari luapan sungai.
"Sangat berbahaya, tapi penduduk relatif aman," katanya.
Sebelumnya jembatan sepanjang 100 meter yang menghubungkan Kampung Wangun dengan Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, Kecamatan Bungbulang, kembali rusak sebelum jembatan itu resmi difungsikan untuk akses masyarakat.
Baca juga: Kabupaten Garut Rayakan Hari Jadi ke-212 Siap Hadapi Tantangan dan Optimistis Menuju Lebih Hebat
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Garut pastikan warga tak terisolasi dampak jembatan ambruk