Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengapresiasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank bjb tahun 2014 yang mencapai Rp1 triliun sehingga pihaknya meminta OJK kembali memasukkan bank tersebut sebagai bank penyalur KUR di Provinsi Jabar dan Banten.
"Usulan agar Bank bjb bisa menyalurkan KUR sudah disampaikan pada OJK dan tinggal menunggu kepastian. Pemegang saham mayoritas Bjb tersebut memastikan usulan tersebut didasari kisah sukses BUMD ini menyalurkan KUR pada 2014 lalu," kata Ahmad Heryawan, di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan kesuksesan Bank BJB dalam menyalurkan KUR dua tahun lalu ini tidak bisa dilakukan pada 2015 lalu karena KUR dihentikan sementara lantas dilanjutkan kembali pemerintah pada akhir tahun.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemprov Jabar sendiri menjamin BJB dengan pasar yang ada bisa turut bersaing dengan penyalur KUR yang notabene Bank milik Pemerintah.
"Bank BJB di daerah bisa bersaing dengan Mandiri, BNI market sharenya besar jadi jangan khawatir," kata pria yang akrab disapa Aher.
Menurut dia, dalam penyaluran KUR bisa jadi yang lebih siap dan matang adalah BRI karena BUMN ini memliki jaringan infrastruktur paling lengkap hingga ke daerah-daerah.
"Akan tetapi saya melihat, infrastruktur hingga ke pelosok Jabar Banten juga sudah dimiliki BJB. Bank BJB pernah dipuji karena menyalurkan Rp1 triliun, sekarang kita diajak lagi," ujarnya.
Aher melansir berdasarkan data bahwa OJK jika dana pihak ketiga hingga Desember 2015 lalu terbesar ada di provinsi tersebut yang mencapai di atas lima persen mengalahkan kota lain di Jawa dan DKI.
"Sementara hal yang sama juga terjadi dalam penyaluran kredit dimana Jabar berhasil menyalurkan 8,22 persen," kata dia.
Terkait dorongan agar Bank BJB menyalurkan KUR pun menurutnya sudah ditekankan dalam RUPS bank tersebut akhir Maret lalu dan seluruh jajaran BJB diminta siap jika kembali diberi kepercayaan oleh pemerintah menyalurkan KUR.
"Hal ini sudah jadi hasil rapat, kita minta pemerintah menetapkan Bjb sebagai penyalur KUR. Selain pasar yang masih terbuka lebar, penyaluran KUR pun bisa menyasar para Tenaga Kerja Indonesia yang jumlahnya besar di Jabar," kata dia.
Menurut dia Pemprov Jawa Barat bersama KPK sudah merumuskan bagaimana data penyaluran TKI yang tepat dimulai dari pembenahan di kabupaten/kota.