Antarajabar.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan mengatakan pada Rabu, Brasil melakukan upaya yang baik untuk menanggulangi virus Zika dan memastikan bahwa Olimpiade yang berlangsung di negara itu pada Agustus akan aman untuk atlet dan pengunjung.
Chan mengatakan pemerintah Brasil melakukan semua upaya yang dapat memobilisasi masyarakat Brasil dalam memerangi nyamuk Aedes yang mentransmisikan virus Zika yang telah menyebar dengan cepat di negara-negara Amerika sejak tahun lalu.
"Saya ingin meyakinkan anda bahwa pemerintah Brasil bekerja sangat seksama dengan gerakan Olimpiade internasional, dengan panitia lokal, didukung oleh WHO, untuk memastikan kami memiliki rencana kerja yang sangat baik untuk memberantas nyamuk, dan memastikan bahwa orang-orang yang datang ke sini baik sebagai pengunjung atau atlet akan mendapatkan perlindungan maksimal yang mereka butuhkan," kata Chan.
"Saya yakin pemerintah Brasil bisa melakukannya," ujar Chan kepada wartawan setelah bertemu dengan Presiden Brazil Dilma Rousseff.
Virus Zika di Brasil telah dikaitkan dengan lonjakan kelahiran bayi dengan kepala berukuran kecil abnormal, suatu kondisi yang dikenal sebagai microcephaly, dan gangguan neurologis lainnya.
Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi dan terduga mikrosefali telah meningkat menjadi 4.690 dari 4.443 kasus pada sepekan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, jumlah kasus yang terkonfirmasi naik menjadi 583 dari 508 kasus sepekan sebelumnya.
Brasil menganggap sebagian besar kasus microcephaly berkaitan dengan Zika, meskipun hubungan antara virus itu dan cacat lahir belum dipastikan secara ilmiah.
WHO menyatakan wabah Zika, yang telah menyebar ke lebih dari 30 negara, sebagai keadaan darurat kesehatan internasional pada 1 Februari.
Otoritas Brasil berupaya lima bulan dari sekarang untuk mencegah penyebaran wabah Zika yang mengancam membuat para pengunjung enggan datang ke Olimpiade di Rio de Janeiro.
Dengan tidak adanya obat atau vaksin untuk Zika, satu-satunya cara untuk mengatasi virus tersebut saat ini adalah dengan mengurangi populasi nyamuk Aedes yang juga membawa virus demam berdarah dan chikungunya.
Chan mengatakan Brasil telah sangat transparan dalam berbagi informasi tentang virus Zika dengan seluruh dunia. Dia juga menilai Brasil telah mengambil peran kepemimpinan dalam berkolaborasi dengan negara-negara lain dalam penelitian dan pengembangan alat diagnostik dan vaksin.
Dia memuji kepemimpinan Presiden Rousseff dalam memobilisasi seluruh masyarakat Brasil, termasuk tentara, sektor swasta dan para pemimpin agama, dalam kampanye untuk memberantas tempat perindukan nyamuk di daerah perkotaan.
"Virus Zika sangat rumit. Kami harus siap melihat lebih banyak kasus. Kami memperkirakan hal ini akan menjadi perjalanan panjang, tetapi komitmen pemerintah Brasil yang dipimpin oleh Presiden Rousseff patut dipuji," kata dia.
"Berdasarkan apa yang saya lihat di sini, saya dapat mengatkan bahwa nyamuk Aedes sulit diberantas, tetapi itu tidak bisa mengalahkan Brasil," ujar Chan.
(Uu.Y012)