Antarajabar.com - Aktivis lingkungan t menyatakan sejumlah Macan Tutul memangsa ternak karena habitatnya di hutan konservasi Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, rusak akibat pembalakan liar.
"Macan Tutul itu mungkin terusik oleh perambahan hutan hingga akhirnya turun gunung dan menggasak hewan ternak warga di Desa Giri Mukti," kata Aktivis Lingkungan Garut Edi Aviv kepada wartawan di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, kerusakan hutan konservasi akibat pembalakan liar di Kampung Ciodeng, Desa Girimukti, Cikelet itu diperkirakan mencapai 60 hektare.
Akibat kerusakan hutan itu, lanjut dia, hewan buas seperti Macan Tutul terganggu habitatnya hingga akhirnya keluar hutan untuk mencari makanan dengan memangsa hewan ternak milik warga.
"Dilaporkan ada 10 ekor domba milik warga yang dimangsa oleh macan," katanya.
Serangan Macan Tutul itu, kata Edi, membuat warga sekitar hutan resah kemudian bersama-sama memasang jebakan untuk menangkap hewan yang dilindungi tersebut.
Upaya warga itu berhasil menangkap satu Macan TUtul, tetapi akhirnya dilepaskan kembali oleh warga ke hutan.
"Macan Tutul itu telah mengundang warga marah, bahkan macan yang berhasil ditangkap hampir dibunuh, tapi kami cegah, dan sekarang sudah dikembalikan ke habitatnya," katanya.
Ia menambahkan sejumlah hutan di Kabupaten Garut merupakan kawasan yang menjadi habitat untuk berbagai jenis binatang dilindungi.
Namun aksi pembalakan liar hutan oleh pihak tertentu, menurut dia, telah menyebabkan binatang yang menghuni hutan tersebut terganggu hingga sulit mendapatkan makanan.
"Pembalakan liar itu membuat ekosistemnya menjadi terganggu, seperti halnya Macan Tutul jadi tidak bisa mendapat makanan di sekitar hutan," katanya.