Antarajabar.com - Kebiasaan mendongeng para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak Kanak (TK) sangat berperan dalam membangun karakter unggul anak bangsa, kata Ketua Nusantara Bertutur Arlan Septia di Bandung, Rabu.
"Peranan guru PAUD sangat menentukan karakter generasi bangsa ini, setelah orang tua dan lingkungan anak usia dini, guru juga menjadi panutan mereka di awal perkembangannya sehingga berperan membentuk kepribadian anak," kata Arlan pada Lokakarya Mendongeng yang digelar di Auditorium Geologi Jalan Diponegoro Kota Bandung itu.
Lokakarya yang digelar oleh Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981 itu diikuti oleh 460 peserta yang terdiri dari guru PAUD dan TK. Pada guru mendapat pengarahan dan cara bertutur yang baik dan efektif untuk peserta didiknya.
Pendongeng Asal Yogyakarta, Kang Acep dan timnya ikut mengisi acara dan materi pada lokakarya yang juga dihadiri oleh sejumlah peserta didik PAUD dan TK di Kota Bandung itu. Materi yang disampaikan antara lain menggali ide cerita, mengembangkan ide menjadi cerita utuh, mengolah nafas, vokal dan ekspresi sera mendongeng dengan beragam cara dan alat peraga.
Nusantara berturut adalah gerakan sosial yang diinisiasi oleh alumni ITB tahun 1981 sejak dua tahun lalu dengan misi membangun karaktr unggulan anak bangsa, mengakomodasi kebhinekaan, memfasilitasi komunitas masyarakat yang fokus dalam membangun karakter dan berkolaborasi dengan pusat-pusat unggulan pembangunan karakter ti seluruh Indonesia.
Sementara itu Ketua Reuni ITB-1981 Dyah Herawati menyebutkan, kegiatan Nusantara Bertutut melipuri #Minggu Pagi Mendongeng, "Gerakan Sumbang Dongeng" dan Lokakarya mendongeng.
"Melalui Nusantara Bertutur diharapkan anak bangsa mendapatkan nilai-nilai positif dari kearifan lokal dan mencontoh para pahlawan dan tokoh masyarakat. Selain itu juga diharapkan mereka bisa tahu dan mengerti tentang nilai-nilai di lingkunganya," kata Diah Herawati.
Ia menyebutkan tujuh nilai karakter Nusantara Bertutur itu adalah menekankan nilai-nilai kerendahan hari, dapat dipercaya, menghargai, bertanggung jawab, keadilan, kepedulian dan kenegarawanan.
"Mendongeng penting, sama pentingnya dengan pelajaran. Kenapa kita libatkan guru PAUD karena mereka membutuhkan pendidikan keterampilan mendongeng, dan mereka juga ujung tombak dari pendidikan karakter terhadap anak," kata Dyah Herawati.
Menurut dia, guru PAUD lansung mengealkan karakter bagus atau tidak baik, dan dengan mendongeng diharapkan bisa membentuk karakter generasi muda Indonesia. Ia berharap mendongeng menjadi salah satu kurikulum di sekolah-sekolah, khususnya pendidikan dasar.
Dyah menyebutkan, kegiatan lokakarya mendongeng yang digelar Alumni ITB 1981 itu juga dilakukan di Jatim dan Batam, dan kegiatan itu akan digelar di daerah lainnya di Indonesia.
"Khusus penekanan dalam lokakarya ini adalah mendorong pengetahuan tentang kearifan lokal dan sisi kepahlawanan. Rencananya kami akan menyusun 24 buku pahlawan, salah satunya tentang biografi Halim Perdanakusumah," kata Dyah Herawati menambahkan.
