Antarajabar.com - Menghadapi musim hujan, Pemerintah Kota Bandung berencana akan membangun tiga tangki raksasa bawah tanah (ground reservoir) untuk menyerap genangan air dan meminimalisir kemungkinan terjadinya banjir.
"Proyek tersebut diberi nama Tabir Bandung (Tabungan Air Bandung). Tangki yang memiliki kedalaman sekitar 30 meter itu akan dibangun di kawasan Gedebage di Jalan Soekarno Hatta, yang merupakan daerah langganan banjir," kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Jum'at (9/10).
Menurut pria yang biasa disapa Emil tersebut rencananya tahun depan akan dijadikan proyek penanggulangan banjir. Dimana di bawah tanah tersebut akan dibangun tiga reservoir raksasa seukuran drum yang ada di Depo Pertamina tapi disimpan di bawah tanah.
"Sehingga banjir Gedebage nanti ditampung di sini," kata Emil.
Selain itu, Emil mengatakan, air yang tertampung dalam tangki tersebut dapat disimpan sebagai cadangan air saat musim kemarau. Proyek tersebut bakal menghabiskan biaya APBD sekitar Rp 30 miliar.
"Air tersebut nantinya bisa jadi cadangan air yang bisa dikonversi jadi air minum. Jadi salah satu prinsip Pemkot berupaya mengalirkan air kembali ke tanah bukan mengalirkan air ke sungai," katanya.
Emil menjelaskan, teknologi proyek tersebut merupakan karya Profesor Rusnandi, salah seorang dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga sebagai staf pengajar di Delft University of Technology Belanda.
"Ide orang Bandung ini nanti akan dipatenkan. Desainnya seperti botol gendut yang disimpan di bawah tanah. Bila air penuh tinggal dibuka klepnya, air langsung hilang ke tanah," kata Emil.
Emil menambahkan, selain itu, Pemkot Bandung juga bakal membangun dua danau buatan yang berfungsi untuk menampung air di kawasan Bandung Teknopolis. Nantinya, danau tersebut akan terkoneksi dengan reservoir raksasa itu.
"Danau itu di sebelah peti kemas Gedebage. Sedang pembebasan lahan akan digarap oleh pemprov, agar nantinya tetap terkoneksi satu sama lain," pungkasnya.
Kota Bandung Akan Bangun Tiga Tanki Raksasa
Jumat, 9 Oktober 2015 13:39 WIB