Di tengah kegiatan nuklir non-damai Israel dan kemampuan aktual serta potensialnya untuk membahayakan perdamaian dan keamanan regional serta global—mulai dari ancaman penempatan senjata nuklir hingga persenjataan nuklirnya yang luas—keprihatinan beberapa pemimpin terhadap program nuklir damai Iran menjadi sangat mencolok.
Iran adalah negara Asia kedua setelah Jepang yang menandatangani dan meratifikasi Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) pada Juli 1968.
Sejak Revolusi Islam pada tahun 1979, Iran tetap berkomitmen pada perjanjian ini dan perjanjian serta hukum internasional lainnya.
Setelah sanksi yang tidak adil dikenakan pada kegiatan nuklir Iran, Iran menandatangani Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) pada Juli 2015 untuk menunjukkan sifat damai dari program nuklirnya.
Namun, penarikan sepihak Amerika Serikat pada Mei 2018, ditambah dengan ketidakpatuhan negara-negara Barat terhadap komitmen mereka dan penerapan kembali sanksi ilegal dan menindas terhadap kegiatan nuklir damai Iran, membuat JCPOA menjadi tidak efektif.
Tidak seperti Amerika Serikat dan sekutunya, Republik Islam Iran secara konsisten mematuhi kewajiban internasionalnya berdasarkan prinsip "pemenuhan janji," yang merupakan pokok ajaran Islam dan landasan hukum internasional, dengan menjaga kerja sama penuh dengan badan dan organisasi internasional.
Penarikan Amerika Serikat dari JCPOA tidak hanya semakin merusak kredibilitas globalnya tetapi juga menantang tatanan hukum dunia, tatanan yang telah menghadapi keruntuhan yang akan datang akibat pelanggaran berulang Israel terhadap hukum dan perjanjian internasional selama setahun terakhir.
Sekarang saatnya bagi komunitas global dan lembaga internasional, terutama Badan Energi Atom Internasional (IAEA), untuk menghadapi sumber ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas regional serta internasional—rezim apartheid Israel—dan menerapkan mekanisme pencegahan yang efektif terhadap rezim palsu ini.
*) Faezeh Jannati Moheb adalah Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Iran.
Pandangan yang dikemukakan dalam halaman ini merupakan pendapat penulis dan tidak mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Kantor Berita ANTARA.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ancaman perdamaian dibalik kegiatan nuklir non-damai Israel