Kekhawatiran ini semakin meningkat oleh penolakan Israel untuk menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) pada Juli 1968.
Bahkan Amerika Serikat, saat itu memiliki lebih dari 31.000 hulu ledak nuklir, tidak dapat memaksa Israel untuk mematuhi NPT.
Ketidakpatuhan Israel terus berlanjut terhadap NPT, dilaporkan disebabkan oleh ketakutan Tel Aviv terhadap pengawasan IAEA terhadap kegiatan nuklirnya, merupakan bukti yang jelas akan sifat non-damai dari upaya nuklirnya selama bertahun-tahun.
Menurut laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) pada Juni 2024, Israel saat ini memiliki 90 hulu ledak nuklir yang dapat dikerahkan.
Selain itu, dengan perkiraan cadangan plutonium antara 750–1.110 kilogram (cukup untuk memproduksi 300 senjata nuklir), enam kapal selam kelas Dolphin-I dan Dolphin-II yang mampu mengerahkan hulu ledak nuklir, rudal balistik jarak menengah Jericho III dengan kemampuan serangan nuklir, dan penempatan ranjau nuklir di Dataran Tinggi Golan, Israel menjadi ancaman yang semakin besar bagi perdamaian dan keamanan Asia Barat dan sekitarnya.
Ancaman rezim Zionis terhadap keamanan regional dan global selama tujuh dekade, terutama dalam setahun terakhir, dan kegagalan mekanisme internasional untuk membendung kejahatannya telah membawa umat manusia ke salah satu periode paling berbahaya dalam sejarah modern.
Ini sebagian besar disebabkan oleh dukungan luas AS dan beberapa negara Barat untuk Israel, penerapan standar ganda di berbagai bidang, dan ketidakpedulian komunitas internasional terhadap pelanggaran Israel yang terus berlanjut terhadap hukum internasional.
Sementara standar internasional diterapkan secara selektif untuk membenarkan kejahatan rezim Zionis, kehidupan warga Palestina, Lebanon, dan lainnya yang tidak bersalah hilang setiap harinya.
Standar-standar ini telah dieksploitasi secara selektif dan strategis di panggung internasional.
Telaah - Ancaman dari standar ganda kegiatan nuklir non-damai Israel
Oleh Faezeh Jannati Moheb, Kepala Bagian Politik Kedubes Iran Kamis, 24 Oktober 2024 16:40 WIB

Arsip Foto - Menjelang serangan udara terbaru, tentara Israel memerintahkan evakuasi segera terhadap warga di empat gedung di tiga lingkungan di pinggiran selatan Beirut, Selasa (22/10/2024). ANTARA/Anadolu/py