"Reduce, Reuse, dan Recycle, Insy Allah setengahnya akan selesai. Kalau Zero Food Waste ini berhasil, maka sampah yang akan ke Sarimukti akan berkurang setengahnya. Kami harapkan ini dimulai dari Kota Bandung, sinyal warning untuk warga Kota Bandung,. Hari ini belum ada pengurangan ritase ke Sarimukti dari Kota Bandung," katanya.
Herman juga menjelaskan, jika ada pengurangan ritase sampah ke TPPAS Sarimukti dari Kota Bandung, maka itu akan memperpanjang usia pakai Sarimukti hingga tahun 2025.
"Jika tidak, maka akan terjadi ledakan sampah di akhir tahun 2024, dan kami sepakat tidak boleh terjadi ledakan sampah," ujarnya.
Tentunya Pemprov Jabar beserta Pemkot Bandung telah menyiapkan solusi jangka pendek dan perlu ada pendalaman untuk solusi jangka menengah terkait hal tersebut.
Akan tetapi, Herman menjelaskan solusi kreatif yakni dengan menempatkan sampah sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan dengan mengelolanya menjadi penghasilan.
"Untuk eksekusinya kita kerja sama antara Pemdaprov Jabar dan Pemkot Bandung. Di hulu itu tanggung jawab Pemkot Bandung, silakan edukasi masyarakat. Untuk di TPS kami akan berbagi, paling tidak berapa pun kebutuhannya nanti sebagian dari Pemprov Jabar dan sebagian dari Pemkot Bandung," tuturnya.
Baca juga: Pemkot Bandung perkuat pendekatan kewilayahan tekan sampah dari sumbernya
Sekda Jabar minta pengelolaan TPS Kota Bandung harus lebih baik
Senin, 21 Oktober 2024 5:18 WIB