Sebagian besar dari mereka yang tewas akibat genosida militer Zionis itu adalah wanita dan anak-anak. Selain itu, serangan militer Israel tersebut juga melukai lebih dari 98.300 warga Palestina lainnya, serta memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi.
Tak sampai di situ, kampanye genosida Israel di tengah blokade yang masih berlangsung itu, Gaza mengalami kekurangan parah akan stok pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel kini menghadapi gugatan kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.
Warga Eropa protes
Aksi protes serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza dan Lebanon pecah di sejumlah kota besar Eropa pada Sabtu (12/10), dengan ratusan demonstran berkumpul di Stockholm, Paris, dan Berlin, menyerukan gencatan senjata segera.
Di Stockholm, para demonstran berkumpul di Odenplan. Mereka berbaris menuju parlemen Swedia sambil meneriakkan slogan-slogan seperti "Israel pembunuh, keluar dari Palestina" dan "Gencatan senjata segera dan tanpa syarat."
Aktivis Swedia, Kajsa Ekis Ekman, mengatakan kekerasan yang tak berkesudahan di Gaza, Palestina, merupakan genosida, sambil menyoroti dukungan negara-negara Barat terhadap Israel.
Di Paris, para demonstran pro-Palestina dan Lebanon itu berkumpul di dekat Fontaine des Innocents. Dalam aksinya, mereka menuntut Israel segera menghentikan serangannya seraya mendesak Pemerintah Prancis menarik dukungan terhadap Tel Aviv.