Bandung (ANTARA) -
"Jadi, semakin banyak anak Jabar yang sadar bencana, semakin banyak yang terselamatkan ketika terjadi bencana, mulai dari gempa bumi, banjir, longsor hingga kebakaran," ujar Bey Machmudin dalam acara yang dilaksanakan di Gedung Sate, Bandung, Minggu.
Bey menuturkan tindakan responsif saat terjadi bencana alam adalah hal penting, namun yang tak kalah penting adalah tindakan preventif atau mitigasi bencana. "Saya melihat bahwa dari tindakan responsif menjadi preventif itu jauh lebih penting," ucapnya.
Bey mencontohkan saat kejadian gempa bumi di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu, ada anak sekolah yang selamat dari reruntuhan, karena berlindung di bawah meja sekolah.
Sedangkan temannya terluka karena panik dan berlarian keluar. Diketahui anak tersebut tahu cara yang harus dilakukan ketika terjadi gempa setelah melihat dari media sosial. "Jadi, mitigasi ini harus terus dilakukan," kata Bey.
Ia mengungkapkan saat ini Indonesia ada di peringkat kedua risiko bencana alam tertinggi dari 193 negara di dunia, yang berarti tidak ada satu pun daerah di Indonesia bebas dari ancaman bencana alam, termasuk Jabar.
Tercatat, setiap tahun ada 750 kejadian bencana alam di Jabar, khususnya yang berkaitan dengan bencana hidrometereologi."Jadi, satu-satunya cara kita adalah melakukan mitigasi atau respons kita terhadap bencana seandainya terjadi, karena bencana tidak bisa kita tolak, tapi bagaimana kita menyikapinya," tutur Bey.
Dalam kegiatan tersebut, BPBD Jabar melakukan simulasi kejadian bencana dan cara menanganinya yang disambut antusias oleh anak-anak mulai tingkat SD hingga SMA yang sudah memadati Gedung Sate sejak pagi.
Seperti, ketika gempa bumi terjadi, BPBD membuat simulasi guncangan gempa berkekuatan cukup besar, kemudian anak-anak diarahkan untuk bersembunyi di bawah meja dan tidak berlari.
Tak hanya cara menyelamatkan diri dari bencana, anak-anak juga diberikan edukasi cara menyelamatkan korban yang terkena bencana.
Kegiatan Anak Jabar Sadar Bencana ini diapresiasi oleh para siswa, salah satunya, Reyna Nayla, siswa SMK Negeri 5 Kota Bandung mengaku mendapatkan pengetahuan baru bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.
"Banyak wawasan baru yang kita terima, juga cara menanganinya seperti kalau terjadi gempa harus bagaimana. Kita juga mendapatkan cara menangani orang yang pingsan. Ini penting kalau bisa sebulan sekali dan diadakan di kota lain juga agar anak-anak remaja semakin banyak yang tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kegiatan Anak Jabar Sadar Bencana berdampak banyak anak terselamatkan