"Kebersihan sebagian daripada iman. Saya yakin dengan kebersamaan urusan sampah bisa selesai karena kita masing-masing punya tanggung jawab dalam menjaga kebersihan dan menangani sampah di lingkungan kita masing-masing," katanya.
Sementara itu, Kepala DPUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa mengungkapkan alasan pilot project TPS3R dibangun di Kelurahan Kencana, karena pengolahan sampah organik sudah berjalan wilayah tersebut.
"Kenapa di Rancaekek Kencana? Ya, karena tidak ada penolakan dari warga untuk dibangunnya TPS3R ini, dan masyarakatnya sangat semangat dalam menyelesaikan permasalahan sampah di lingkungannya sendiri, itu yang paling penting," kata Zeis.
Dia menjelaskan TPS3R ini nantinya akan beriringan dengan program Bedas OK. Yang di mana program ini membuat suatu sistem budidaya tanaman sebagai hilirisasi kompos yang dihasilkan dari sampah organik.
Budidaya tanaman ini, katanya, untuk mengatasi apabila kompos yang dihasilkan sudah menumpuk.
Menurutnya, dalam kurun tiga bulan dari hasil tiga ton sampah organik, Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan (KPP) di Kelurahan Kencana mampu menghasilkan 1,1 ton kompos.
"Kemudian dari budidaya tanaman dengan media kompos ini bisa menghasilkan buah atau sayuran yang bisa dijual ke pasaran, dengan menyiapkan penyalur atau offtaker-nya," katanya.