Permintaan dari negara-negara konsumen utama emas, seperti China dan India, juga diperkirakan akan tetap kuat. Pemerintah India, misalnya, telah memotong bea impor emas dan perak dari 15 persen menjadi 6 persen untuk mendukung konsumsi selama musim perayaan.
Dengan berbagai faktor bullish yang mendukung, emas diprediksi akan terus menarik minat investor hingga 2025. Dia meyakini harga emas akan menguji level 2.600 dolar AS dan dapat bergerak menuju 3.000 dolar AS pada tahun 2025.
Meski begitu, Kar Yong Ang mengingatkan investor harus waspada terhadap potensi volatilitas pasar dalam jangka pendek.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis yakin harga emas terus meningkat hingga 2025