Antarajawabarat.com, 31/5 - Warga pelosok daerah Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), mengeluhkan minimnya sarana transportasi umum untuk menunjang aktivitas masyarakat ke kota.
"Di desa kami ini sangat minim transportasi bagi warga untuk melakukan aktivitas ke kota atau sekolah," kata Kepala Desa Sindulang Edi Mulyana kepada wartawan, Sabtu.
Ia menuturkan, desanya merupakan daerah pegunungan perbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Garut dengan letak daerah terpencil dari pusat kota Kabupaten Sumedang.
Warga desa itu, kata dia, kesulitan mendapatkan transportasi umum untuk pergi ke kantor kecamatan, sekolah atau ke pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sementara transportasi umum yang tersedia, kata dia, baru empat unit, sedangkan masyarakat untuk pergi beraktivitas ke kota cukup banyak.
"Tidak sedikit warga harus rela berjam-jam menunggu angkot (angkutan kota) kalau mau pergi ke pasar atau ke kota begitu juga sebaliknya," katanya.
Sedangkan jasa ojek, kata dia, belum banyak diminati masyarakat karena tarifnya mahal dibandingkan angkutan kota.
"Ada transportasi ojek, tapi ongkosnya mahal, sehingga banyak warga tidak mau," katanya.
Menurut dia, jika transportasi umum tersedia cukup dan memadai maka masyarakat akan terbantu untuk meningkatkan perekonomiannya, karena akan mudah pergi ke kota untuk berdagang atau menjual hasil taninya.
Selain itu, lanjut dia, keberadaan transportasi akan mampu mengembangkan potensi wisata alam di Desa Sindulang seperti air terjun Sindulang.
"Saya yakin kalau akses jalan bagus, didukung transportasi yang memadai maka potensi wisata di Desa Sindulang akan banyak dikunjungi wisatawan," katanya.
feri
Pelosok Sumedang Minim Angkutan Umum
Minggu, 31 Mei 2015 9:19 WIB