"Kita belum dapat penjelasan (ketidakhadiran Cak Imin). Kita akan terus berusaha untuk mengomunikasikan juga," lanjut Gus Yahya.
Gus Yahya mengaku ingin menyampaikan sejumlah hal kepada Cak Imin seperti sejarah terbentuknya PKB hingga struktur kepengurusan.
"Karena aspirasi kami sebetulnya sederhana dan sudah kami sampaikan berkali-kali bahwa karena PKB ini dulu dibentuk, memang didirikan oleh NU sebagai organisasi. Mulai dari pusat sampai ke daerah itu yang membuatkan NU sebetulnya. Yang membentuk DPP PKB dulu itu PBNU. Yang membentuk pengurus di provinsi itu pengurus wilayah NU. Untuk pengurus di kabupaten/kota juga pengurus cabang NU. Semuanya yang membuatkan itu NU," katanya.
Menurut Gus Yahya, PBNU dan PKB memiliki struktur kepengurusan yang hampir sama. Namun, PKB memiliki tugas berbeda, yaitu berada di jalur politik.
Ia mencontohkan jika di PBNU terdapat Syuriah dan Tanfidziyah, sementara di PKB, ada Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz.
"Sekarang itu berubah, diubah sama sekali. Dewan Syuro masih ada, Dewan Syuronya, dan sebagainya tetapi kewenangannya sudah tidak seperti semula karena semula seperti di NU sekarang, Syuriah di NU itu kan pimpinan tertinggi, pengendali kebijakan, dan penentu kata akhir dalam semua masalah organisasi," ungkap Gus Yahya.
Diketahui, Cak Imin meminta maaf karena tidak memenuhi undangan dari panitia khusus bentukan PBNU yang mengurus hubungan antara kedua lembaga tersebut.
"Hari ini saya diundang oleh PBNU melalui sebuah surat. Nah, saya mohon maaf enggak datang karena saya sengaja enggak datang," kata Cak Imin di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (21/8) malam.
Pansus PBNU ajak peserta muktamar PKB kembali ke Khittah 1998
Jumat, 23 Agustus 2024 17:50 WIB