Antarajawabarat, 26/4 – Setelah sukses menghadirkan pertunjukan video mapping pada rangkaian acara Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka Sabtu malam (25/4), dalam waktu dekat Sembilan Matahari akan menghadirkan video mapping di Istana Negara.
"Kami berencana melakukannya pada 17 Agustus 2015, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Creative Head Sembilan Matahari, Adi Panuntun saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu.
Sabtu malam kemarin (25/4), Sembilan Matahari berhasil menyuguhkan video mapping di depan puluhan ribu pengunjung Gedung Merdeka. Studio kreatif asal Kota Kembang itu mengangkat tema mengenai sejarah diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung.
Menurut dia, alasan memilih Istana Negara sebagai lokasi untuk menghadirkan video mapping selanjutnya, lantaran bangunan itu sarat akan nilai sejarah dan keindahan.
"Istana Negara mengadung nilai-nilai luhur dan inspirasi bagi bangsa ini, makanya kami berencana menggelar pertunjukan itu di sana," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tema yang akan diangkat pada video mapping tersebut yakni mengenai nasionalisme kebangsaan.
"Dengan tujuan ingin menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme dan cinta tanah air bagi seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Adi juga menjelaskan suasana pertunjukan video mapping di Gedung Merdeka Sabtu malam, saat di mana beberapa lagu kebangsaan diputar, maka terdengar puluhan ribu warga yang menonton ikut menyayikan lagu-lagu tersebut.
"Kami lantas merasakan ada energi nasionalisme yang tumbuh dari dalam diri masyarakat. Pesan yang kami buat ternyata sampai kepada mereka. Pesan serupa juga akan kami gelorakan pada pertunjukan video mapping di Istana Negara nanti," katanya.
Berdiri sejak tahun 2007 lalu, Sembilan Matahari kini telah sukses membuat beberapa gedung bersejarah di Indonesia menjadi hidup dan bercerita, di antaranya Museum Fatahilah, Museum Batik Pekalongan, Museum Nasional, Gedung Sate dan terakhir Gedung Merdeka.
Beberapa penghargaan dalam ajang festival internasional juga pernah mereka raih, seperti official selection di Mapping Festival Geneva 2013, juara pertama di Zushi Media Art Festival Jepang 2013 hingga juara pertama di Moscow International Festival Circle of Light 2014.
Sugiharto
