Kabupaten Bandung (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin meminta agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) seharusnya tidak berkonflik karena telah memiliki tugas yang berbeda.
"Sebaiknya memang tidak terjadi konflik ya, seharusnya bekerja sama dengan baik dan dengan tugas masing-masing PBNU tetap pada pembangunan keumatan, PKB pada politik sebetulnya," ucap Wapres.
Wapres menyampaikan keterangan di atas Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, usai menghadiri Pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXI Tahun 2024 di Kampus IPDN, Kabupaten Sumedang, Jabar.
Wapres sebelumnya juga pernah menjadi Ketua Tim Lima Pembentukan PKB dan juga Ketua Dewan Syuro PKB.
"Saya dahulu Ketua Tim Lima pembentukan PKB, saya Ketua Dewan Syuro pertama sebelum Gus Dur itu 'kan saya. Jadi, sebenarnya hubungan PBNU dengan PKB itu aspiratif, kultural, dan historis, tidak ada hubungan struktural," ucap Wapres.
Dengan demikian, kata dia, PKB diharapkan membawakan aspirasi warga NU di dalam berpolitik.
"Jadi, tidak saling mengintervensi, jadi dia memiliki independensi," ucap Wapres.
Untuk itu, K.H. Ma'ruf Amin merasa heran atas konflik yang terjadi saat ini karena baik PBNU maupun PKB memiliki tugas yang berbeda.
"Jadi, kalau terjadi 'korslet' itu memang agak aneh juga 'kan begitu karena memang tugasnya beda. Oleh karena itu, kita harapkan sudahlah jangan sampai terjadi lagi masing-masing berada di jalurnya masing-masing, fokus masing-masing tugasnya sehingga tidak terjadi konflik," sebut Wapres.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyebut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul kerap menggembosi partainya.
Wapres minta PBNU dan PKB seharusnya tidak berkonflik
Kamis, 1 Agustus 2024 14:40 WIB