“Karena pada saat ini usia sudah di atas lima tahun memang yang paling banyak karena penyakit glomerulus. Jadi yang paling sering di antaranya penyakit glomerulus itu adalah yang bocor ginjal,” kata Dany.
Staf Divisi Nefrologi RSHS Bandung dr Ahmedz Widiasta mengatakan saat ini terdapat sekitar 20 anak menjalani cuci darah secara rutin setiap bulan di Poliklinik Hemodialisis RSHS Bandung.
Dia menyebut hingga saat ini jumlah pasien anak yang menjalani pengobatan cuci darah akibat penyakit gagal ginjal masih relatif normal.
“Kalau jumlah kasus tidak ada peningkatan ataupun penurunan yang untuk kasus anak dengan penyakit ginjal kronik yang mendapatkan cuci darah rutin itu sekitar 10 sampai 20 anak per bulannya,” katanya.
Baca juga: Kebiasaan konsumsi garam berlebih dapat tingkatkan risiko gagal ginjalBerita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RSHS Bandung ungkap pasien anak cuci darah bukan karena minuman manis