Hebrew Channel 12 yang mengutip kantor Gallant, melansir bahwa “keputusan itu dibuat lantaran terhentinya evakuasi pasien melalui perbatasan Rafah” antara Gaza dan Mesir.
Sejak 7 Mei pasukan Israel telah mengendalikan perbatasan, menutupnya untuk evakuasi korban luka sekaligus menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan.
Pada saat itu kantor Gallant menjelaskan bahwa "ini adalah langkah sementara yang akan diterapkan sampai ditemukan mekanisme permanen untuk menangani anak-anak tersebut dan pemindahan mereka akan patuh pada pemeriksaan keamanan penuh, guna memastikan bahwa mereka dan orang-orang yang mendampinginya tidak memiliki hubungan dengan Hamas atau organisasi lainnya."
Berkat dukungan Amerika, sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan perang melawan Gaza yang menyebabkan lebih dari 128.000 warga Palestina terbunuh dan terluka. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Selain itu, lebih dari 10.000 orang hilang dalam konteks kehancuran dan kelaparan masif yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak.
Sumber: Anadolu-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI kutuk resolusi Israel yang tolak pembentukan negara Palestina
Indonesia kecam keras resolusi Israel yang tolak pembentukan negara Palestina
Jumat, 19 Juli 2024 14:00 WIB