Garut (ANTARA) - Kementerian Agama Kabupaten Garut, Jawa Barat memastikan lima haji yang meninggal dunia di Makkah mendapatkan asuransi yang pengurusannya dilakukan langsung oleh Kemenag.
"Dapat asuransi dari pemerintah sebesar Rp58 jutaan, itu langsung dari Kemenag ditransfer," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Garut Indra Azwar Mawardi saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Senin.
Baca juga: Sebanyak 438 peserta haji Kloter 31 telah kembali ke Garut
Ia menuturkan haji dan petugas haji yang berangkat dari Kabupaten Garut tercatat sebanyak 2.080 orang, namun tercatat ada lima orang yang meninggal dunia saat berada di Tanah Suci.
Haji yang meninggal dunia itu yakni dari Kelompok Terbang (Kloter) 2 sebanyak dua orang lanjut usia, Kloter 16 sebanyak satu orang usia 36 tahun, dan Kloter 31 sebanyak dua orang lanjut usia. Mereka meninggal dunia karena sakit.
"Ada lima orang yang meninggal, semuanya karena sakit," katanya.
Ia mengatakan, para haji itu saat awal pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat ke Makkah dalam kondisi sehat. Selanjutnya mereka yang meninggal dunia itu sesuai aturan pemerintah setempat dimakamkan di Baqi, Madinah.
Namun terkait barang bawaannya, kata dia, seperti tas berisi pakaian dan barang lainnya oleh petugas haji dari Kemenag dibawa lagi ke Indonesia untuk diserahkan kepada keluarga atau ahli warisnya.
"Untuk barang-barang mereka dibawa lagi ke Indonesia, nanti dari pihak kami langsung dikasih ke pihak ahli waris, dipastikan barang ada bisa dikembalikan," katanya.
Ia menyampaikan seluruh barang termasuk pengurusan administrasi asuransi jamaah haji tersebut diurus semuanya oleh Kemenag, dan pihak keluarga tidak perlu mengurusnya karena semua dipastikan selesai sesuai aturan yang berlaku.