Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebutkan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh terus menunjukkan peningkatan kinerja secara bertahap.
Hal ini diungkap Arya terkait dengan PT Wijaya Karya (Persero) yang menyatakan bahwa KCJB menjadi salah satu penyumbang kerugian perusahaan pada 2023.
Arya mengatakan, saat ini PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), konsorsium beberapa perusahaan yang terlibat dalam proyek KCJB terus meningkatkan operasionalnya secara bertahap.
"Target kita kan 60-an trayek dia, bolak-balik setiap hari, sekarang masih 40-an, bertahap kan. Target awalnya itu mungkin 30-an, sekarang (penumpang) sudah 21 ribuan, enggak mungkin kan misalnya orang baru jualan masa langsung tercapai, dia bertahap tapi kan sekarang sudah bagus," kata Arya ditemui di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Arya menyampaikan, saat ini KCJB masih terus berjalan dan proyeknya tidak mangkrak di tengah jalan, sehingga tidak tepat jika disebut menyumbang kerugian.
"Bukan menyumbang kerugian, di mana-mana kan ada investasi dulu. Kalau misalnya bikin rugi, kereta cepatnya enggak jalan," ujar Arya.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat bahwa KCJB telah mengangkut 4 juta penumpang sejak mulai beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023 lalu.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan, pencapaian tersebut membuktikan tingginya kepercayaan dan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap KCJB selama sembilan bulan masa operasinya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Stafsus Menteri BUMN: Whoosh tunjukkan peningkatan secara bertahap