Bandung (ANTARA) -
Menurut mantan Direktur Marketing PT Dirgantara Indonesia (DI) itu, meritokrasi yang menekankan pada aspek kemampuan sangat penting dalam membangun negara jika ingin maju.
"Jika mau maju, harus mengandalkan meritokrasi. Siapa yang maju, siapa yang berhasil, itu yang mampu (jadi pemimpin), sebaiknya seperti itu," kata Ilham di Bandung, Sabtu.
Ilham melanjutkan, dirinya yang telah diusung maju Pilgub Jabar 2024, sering mendengar isu politik dinasti diarahkan pada dirinya yang memang putra Presiden ke-3 BJ Habibie, namun dia menekankan hal itu bukan idealisme yang dipegangnya, terlebih mendiang ayahnya telah wafat lima tahun sebelum dia maju dalam Pilgub Jabar 2024.
"Memang nama saya Habibie saya gak bisa lari dari itu. Tapi ayah saya menjabat 25 tahun lalu dan meninggal lima tahun lalu. Saya kira kalau dilihat sebagai dinasti yang turun menurun, itu bukan di saya. Kayaknya mungkin (politik kita) kata tepatnya itu Aristokrasi," tutur Ilham.
Meski demikian, Ilham menilai jika pun ada seseorang yang mewariskan satu jabatan kepada anaknya, tidak menjadi persoalan asalkan anak yang bersangkutan itu berkemampuan.
"Tapi tetap yang penting itu meritokrasi harus kita tegakkan, kalau kita tidak tegakkan itu sulit untuk kita berkembang, yang menjadi pimpinan itu sebaiknya yang terbaik memang, harus begitu," ucap dia menambahkan.
Diketahui, Ilham merupakan putra Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie. Pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat tahun 2024 ini, Ilham diusung oleh Partai Nasdem untuk menjadi calon gubernur.