Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung gencar menyosialisasikan terapi pencegahan tuberkulosis (TBC) sebagai salah satu upaya untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan penyakit ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ira Dewi Jani mengungkapkan sosiliasasi terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) merupakan cara paling efektif untuk mencegah karena diberikan kepada masyarakat sehat yang sebelumnya kontak erat dengan penderita positif TBC.
Baca juga: DKPP Bandung persiapkan kuota kastrasi dan sterilisasi 100 ekor kucing
“TPT itu kita akan memberikan terapi atau obat-obatan untuk mencegah TBC. Kita terus mendorong TPT ini dilaksanakan agar masyarakat paham melaksanakan TPT," kata Ira di Bandung, Jumat.
Menurutnya, terapi ini dilakukan dengan pemberian obat-obatan untuk mencegah terjadinya TBC khusus bagi orang-orang yang kontak rumah atau kontak erat dengan penderita.
Ia mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir karena terapi TPT merupakan program pemerintah dan tidak dipungut biaya apapun.
"Penerimaan yang baik terhadap ODTBC (orang dengan tuberkulosis) sangat penting, jangan sampai malu ngomongin TBC. Ini hal penting untuk pencegahan karena terdeteksi lebih awal. Maka penting untuk mengakses TPT. Khususnya di daerah yang banyak pasien TBC," kata dia.
Lebih lanjut, ia menyebut, saat ini masih terdapat stigma yang kurang baik terkait penderita TBC. Maka dari itu, tantangan utamanya yakni mengajak dan mengedukasi masyarakat yang beresiko tinggi untuk mau secara sadar mengikuti terapi pencegahan dan menghilangkan stigma tersebut.
"Penerimaan yang baik terhadap penderita sangat penting, jangan sampai malu ngomongin TBC. Ini hal penting untuk pencegahan karena terdeteksi lebih awal," katanya.
Lebih lanjut, Ira mengungkapkan, Dinkes Kota Bandung saat ini berkolaborasi dengan USAID Prevent TB dalam melaksanakan sosialiasi TPT di enam lokasi di Kota Kembang.
Adapun hingga triwulan satu tahun 2024 sudah tercatat ada 4.362 kasus TBC di Kota Bandung. Menurutnya angka ini masih cukup tinggi yang di mana perlu berbagai upaya meliputi promotif, preventif, kuratif, sama rehabilitatif untuk menekan angka kasus tersebut.
“Maka kehadiran bantuan dari berbagai stakeholder salah satunya dari USAID Prevent TB sangat membantu dalam upaya edukasi dan pencegahan yang masif di masyarakat,” kata dia.
Baca juga: Kota Bandung gelar bursa kerja sediakan 5.435 lowongan kerja