"Mengabaikan semua aspek keamanan justru bisa merugikan keselamatan. Kita bisa juga cek sendiri lewat aplikasi Spionam atau aplikasi Mitra Darat. Bisa juga langsung meminta bantuan kepolisian atau dinas perhubungan," katanya.
Selain itu, Wibowo meminta para pengusaha bus untuk menghilangkan klakson “telolet”yang belakang ramai digunakan.
Penggunaan klakson "telolet" pada bus pariwisata karena keberadaannya mengundang bahaya terhadap anak-anak yang memburu suara klakson tersebut di jalanan.
"Untuk klakson seperti itu kita sudah periksa bus yang masuk ke sini tidak ada. Dan harapannya memang tidak ada ini sesuai dengan aturan yang melarangnya," kata Wibowo.
Baca juga: PLN tuntaskan proyek PLTA Jatigede Sumedang dukung pengembangan energi hijauBerita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Jabar uji kelaikan bus pariwisata di Sumedang jelang Idul Adha