Bandung (ANTARA) -
Sejak setahun terakhir melakukan ekspansi luar negeri, jenama lokal yang berdiri sejak 2019 itu, mendirikan dan mengoperasikan toko bersama rekannya itu di Kuala Lumpur sejak April 2024 lalu.
"Produk pakaian yang menggabungkan konsep vintage Amerika, Jepang dan melayu yang menjadi andalan," kata CEO Thirds Chusni Zamil di Bandung, Jumat.
Emil, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa visi besar itu dimulai dari keyakinannya akan kualitas produk lokal yang bisa bersaing meraih pasar luar negeri.
Kesempatan datang dimulai pada setahun lalu, saat dirinya mendapat kesempatan ‘motoran’ dengan salah satu artis Malaysia bernama Noh Salleh yang membuka kesempatan berkenalan dengan komunitas motor Adipati Bertiga, hingga hubungan itu kemudian bermuara pada kolaborasi dan membuka peluang bisnis bersama.
Akhirnya mereka mulai fokus menggarap pasar luar negeri, dengan target bisa menembus Malaysia, yang dinilai secara komunitas dan market telah jelas.
"Kami harus percaya diri dengan kualitas yang kami buat. Ekspansi market ke luar negeri pun membuat kami melakukan develop produk secara maksimal. Pertama kali kami mengenalkan produk mereka sangat suka akhirnya kami mulai menjual produk dari event sampai akhirnya bisa membuat store offline disana," ucap dia.
Sejak memutuskan fokus menggarap pasar luar negeri, kinerja bisnis Thirds yang tengah menggelar kampanye berjudul NOBORDERS pun meningkat secara signifikan. Target berikutnya setelah Malaysia, adalah menembus pasar Singapura dan Thailand.
"Sejauh ini, offline store kami ada di Malaysia, kalau di Indonesia produk kami bisa dibeli melalui marketplace atau website resmi. Target kami dalam waktu dekat membuat offline store di Bali, kemudian bisa merambah pasar Singapura dan Thailand," ujar dia.
COO Thirds, Fahmi, menyatakan bahwa market luar negeri sangat potensial untuk diraih, dan salah satu kunci yang harus dimiliki adalah koneksi yang baik.
"Secara potensi tentu sangat luas. Ini menjadi kesempatan bagi kami. Alhamdulillah jalannya bisa hadir karena ketidaksengajaan kami bertemu dengan komunitas Adipati Bertiga, chemistry-nya bagus dan bisa jalan," ucap dia.
Perwakilan Adipati Bertiga, Razman, mengatakan kolaborasi ini tercipta dengan dasar kepercayaan dengan balutan pertemanan yang merupakan DNA dari komunitas yang mereka bentuk.
"Kami terbentuk awalnya untuk hobi riding. Seiring perkembangan waktu, komunitas ini berkembang mulai bergerak di isu sosial hingga bisnis. Semua tidak direncanakan, tumbuhnya secara natural. Begitu pula dengan kolaborasi yang terjalin dengan Thirds. Kami mengenal dari riding hingga tumbuh chemistry dan sepakat mengembangkan produk," ujar Razman.
Perwakilan lainnya dari Adipati Bertiga, Nabil, mengatakan selain mengembangkan bisnis di Malaysia, pihaknya akan aktif memasarkan produk lokal Bandung itu melalui kegiatan touring ke berbagai negara.
"Kami senang berkendara di berbagai negara. Produk thirds akan kami kenalkan saat riding dan bertemu dengan komunitas-komunitas tidak hanya pecinta otomotif tapi komunitas lain seperti musik, skate dan lain-lain," tutur Nabil.