Antarajawabarat.com, 12/1 - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Prasasti Mimbar Demokrasi yang digagas Nanang Iskandar Masoem sebagai simbol untuk terus memperjuangkan demokrasi di Indonesia, sesuatu yang diperjuangkan Pimpinan Perusahaan Al-Masoem Group semasa hidupnya.
Prasasti bertuliskan "Mimbar Demokrasi Nanang Iskandar Masoem Didirikan Tahun 1995 Diresmikan Presiden RI Ke-7 Joko Widodo" ditandangani di rumah kediaman keluarga besar Masoem di Jalan Percobaan, Kampung Cikalang, Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jabar, Senin.
Adik kandung Nanang Iskandar Masoem (alm), Entang Rosadi Masoem mengatakan batu prasasti itu sebelumnya sudah disiapkan dengan harapan dapat ditandatangani langsung oleh Presiden.
"Ya diberikan (prasasti), oleh Pak Presiden langsung ditandatangani, bagi kami sangat bangga," kata Entang.
Ia menuturkan, Mimbar Demokrasi sudah digagas Nanang tahun 1995 sebagai bentuk bahwa semua orang bebas berbicara menyampaikan aspirasinya.
Selanjutnya prasasti itu, kata Entang akan disimpan di kampus Yayasan Al-Masoem Jalan Cipacing, Kabupaten Sumedang untuk dapat dikenang terus selamanya.
"Jadi almarhum ini mempunyai cita-cita ingin di Indonesia itu demokrasi sehingga beliau membuat mimbar demokasi," kata Entang.
Selain menandatangani prasasti, Presiden Jokowi juga membubuhkan kalimat bertuliskan "Apa yang dilakukan oleh Bapak Nanang Iskandar Masoem akan selalu dikenang oleh rakyat dan bangsa" di buku kliping berita kegiatan politik almarhum Nanang berjudul "Jalan Panjang Menegakan Kebenaran".
Entang mengatakan keluarga besar Masoem berharap perjuangan dan keinginan almarhum Nanang dapat direalisasikan oleh Presiden Jokowi.
"Semoga yang diperjuangkan oleh almarhum dapat direalisasikan oleh Pak Jokowi. Terima Kasih Pak Jokowi sudah mau kesini," kata Entang didampingi sejumlah keluarga besar Masoem.
Kedatangan Presiden ke rumah keluarga almarhum Nanang tersebut dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden ke sejumlah tempat di Bandung.
Jokowi menyempatkan waktu menemui keluarga almarhum yang dinilai sudah membantu memperjuangkan demokrasi tanpa pamrih selanjutnya mengenang detik-detik meninggalnya almarhum di pangkuan Jokowi saat kampanye pemilihan Presiden/Wakil Presiden 2014 di kampus Al-Masoem, Rabu 2 Juli 2014.
ajat sudrajat