Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa Program Citarum Harum yang tinggal 10 bulan lagi akan dimaksimalkan untuk fokus pada penanganan lahan kritis dan penegakan hukum.
Menurut Bey yang juga Komandan Satgas (Dansatgas) Citarum Harum, capaian Program Citarum Harum yang sempat dibawa ke World Water Forum ke-10 beberapa waktu lalu tak membuat program ini berhenti.
"Jadi sisa 10 bulan ini harus ada hasil lebih baik lagi, fokusnya terkait persoalan lahan kritis dan penegakan hukum," ujar Bey dalam keterangan di Bandung, Rabu.
Bey mengatakan dalam Program Citarum Harum selama ini terlibat juga unsur masyarakat dan organisasi nirlaba. Oleh karena itu dalam 10 bulan ke depan Satgas Citarum Harum bersama unsur-unsur seperti Walhi Jabar, akan turun langsung ke lapangan untuk penanganan lahan kritis.
"Kemarin sempat rapat ya nanti kami akan melihat langsung lahan kritis bersama Walhi untuk penanggulangan," ucap Bey.
Sementara untuk penegakan hukum, Bey mengatakan pihaknya telah menerima data, termasuk dari Walhi terkait siapa saja yang masih melakukan pencemaran ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, dan siapapun yang melanggar aturan, akan ditindak tegas.
"Kami minta kepada Walhi Jabar berikan kami mana saja yang belum ada tindakan hukum kami akan ditindak lanjuti," kata Bey.
Dengan usaha yang dilakukan secara serius, Bey optimistis, kondisi Citarum mendatang akan terus membaik. Dia berkaca pada enam tahun Program Citarum Harum berjalan, sudah banyak perubahan positif pada kondisi sungai.
Menurut dia, kesadaran masyarakat sekitar DAS Citarum terhadap kepedulian lingkungan juga semakin tumbuh setelah diedukasi oleh Satgas Citarum Harum.