Sementara itu Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengajukan 350 unit pompanisasi untuk mengairi sekitar 3.000 hektare lahan sawah tadah hujan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, guna memaksimalkan produksi dan mengantisipasi terjadinya kekeringan.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan, hal tersebut sudah mendapat jawaban dari Pemprov Jabar yang segera mengirim pompa tersebut ke Cianjur dan segera dioperasikan di 350 titik yang selama ini kesulitan mengairi sawah.
"Data dari dinas pertanian terdapat sekitar 25 ribu hektare lahan sawah tadah hujan di Cianjur, namun setelah di verifikasi kurang lebih 3.000 hektare tadah hujan yang harus menggunakan pompanisasi," katanya.
Herman menjelaskan, dalam Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan dan Produktivitas Pertanian di Gedung Sate Bandung, Kamis (18/4) disampaikan bahwa Kementerian Pertanian sudah mengalokasikan bantuan pompanisasi sebanyak 2.500 titik untuk akselerasi perluasan tanam sawah tadah hujan di Jabar.
"Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyampaikan perlunya peningkatan produksi sawah tadah hujan untuk mengejar target produksi gabah sebanyak 11 juta ton lebih tahun ini, sehingga perlu instrumen untuk menjaga ketersediaan air antara lain dengan pompanisasi," katanya.
Namun penerima pompanisasi harus jelas dan sesuai target sehingga Pemprov Jabar, meminta pemerintah kabupaten/kota membuat pemetaan lahan dan lokasi, selain itu, menurut Bey, perlu koordinasi dengan pihak TNI/Polri untuk menjaga program pompanisasi.
Bahkan setiap alat pompanisasi disematkan GPS atau menggunakan pengawasan secara digital, sehingga keberadaan-nya tepat sasaran dan tidak disalah gunakan, termasuk memaksimalkan resi gudang dan pusat distribusi Jabar sebagai instrumen pengendalian stok dan harga pangan.
"Kami sudah meminta dinas pertanian untuk segera menindaklanjuti permintaan dari kementerian dan Pemrov agar pompanisasi yang diajukan dapat segera sampai ke Cianjur," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan optimistis pompanisasi bisa hasilkan Rp150 triliun bagi Jabar