Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan infrastruktur jembatan layang (flyover) dan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dibangun di Stasiun Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sangat penting untuk meningkatkan koneksivitas masyarakat.
"Keberadaan kedua infrastruktur ini diharapkan mampu mengurai kemacetan, meningkatkan keselamatan dan efisiensi pergerakan kendaraan maupun pejalan kaki,” kata Budi saat melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) flyover dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Stasiun Tenjo, Bogor, Sabtu.
Budi dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut juga untuk meningkatkan penggunaan moda transportasi umum, hingga memperkuat pelayanan KRL rute Jakarta-Rangkasbitung dan sebaliknya.
Menhub mengatakan, setelah flyover selesai dibangun, maka perlintasan sebidang di kawasan tersebut akan ditutup secara permanen. Dengan begitu, permasalahan lalu lintas serta risiko kecelakaan kereta api dengan pengguna jalan bisa diminimalisir.
Budi menyebut, nantinya keberadaan flyover dan JPO Tenjo akan meningkatkan aksesibilitas guna mendukung mobilitas masyarakat yang akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan Tenjo.
“Lebih dari itu, kehadiran dua infrastruktur ini juga sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo tentang pentingnya pemerataan infrastruktur yang inklusif untuk membangun konektivitas antarwilayah,” ungkap Budi.
Budi juga mengapresiasi pihak terkait yang telah berhasil mewujudkan pembangunan kedua infrastruktur tersebut. Prosesi ini merupakan wujud keberhasilan kolaborasi antara Kementerian Perhubungan, PT KAI, Agung Podomoro, dan Pemkab Bogor dalam menghadirkan infrastruktur yang diperlukan oleh masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja sama yang sangat baik antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Bogor, PT KAI, dan Agung Podomoro Group yang telah menginisiasi dan berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan flyover dan JPO Tenjo," imbuh Menhub.
Lanjut Budi mengatakan bahwa Agung Podomoro Land juga memprakarsai pembangunan Stasiun Tigaraksa Ekstensi dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna angkutan umum di sekitar kawasan Podomoro City Tigaraksa, Puri Adiyasa Modern Land, dan Citra Maja Raya.
“Sesuai aspirasi masyarakat, Stasiun Tigaraksa Ekstensi nantinya diharapkan menjadi stasiun pemberhentian dan bisa jadi salah satu solusi untuk memecah kebutuhan masyarakat di Stasiun Tenjo dan Tigaraksa,” ungkap Menhub.
Budi berharap agar pembangunan infrastruktur ini dapat menjadi pilot project dan mendorong pihak swasta lainnya untuk turut serta menyukseskan program pemerintah. Tujuannya, lanjut Budi, agar meningkatkan penggunaan transportasi umum di Jabodetabek sebesar 60 persen pada tahun 2030 mendatang.
“Saya senantiasa mengajak seluruh pihak tetap semangat dalam berkolaborasi dan berkontribusi untuk pengembangan transportasi umum di tanah air,” pungkas Menhub.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhub: Jembatan layang-JPO Tenjo tingkatkan aksesibilitas