Ia menyampaikan, kasus DBD di Garut hampir merata tersebar di 42 kecamatan, yang pemicunya karena berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti dari tempat genangan air kemudian banyak pakaian yang menggantung di dalam rumah.
Hasil pengecekan di lapangan sejumlah daerah yang terdapat kasus DBD, katanya, ternyata banyak ditemukan jentik nyamuk yang berkembang biak di tempat genangan air, seperti barang bekas, pot bunga, dispenser, dan sebagainya.
"Nyamuk DBD ini identik dengan musim hujan, dan berkembang biak di wadah-wadah yang berisi air bersih, seperti air hujan yang tertampung di botol atau wadah tertentu," katanya.
Ia mengimbau masyarakat yang merasakan gejala atau terjangkit DBD seperti demam tinggi untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat agar cepat ditangani dan kondisinya tidak menjadi semakin parah.
"Jika mengalami keluhan atau gejala DBD seperti demam tinggi secara mendadak hingga mencapai suhu di atas 38 derajat celcius, bisa melakukan pemeriksaan di puskesmas setempat atau ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.
Dinkes Garut tangani 532 pasien DBD selama Januari hingga Maret 2024
Rabu, 13 Maret 2024 18:55 WIB