“Apa yang telah (kami) sepakati di awal akan terus dijalankan. Negara-negara Eropa atau NATO tak akan mengirim pasukan darat atau tentara ke Ukraina,” ucap Scholz pada wartawan saat mengunjungi Kota Freiburg di barat daya Jerman.
“Para tentara aktif di negara-negara kami tak akan berpartisipasi aktif dalam perang,” tegasnya.
NATO adalah aliansi pakta pertahanan Atlantik Utara.
Scholz menekankan posisinya bahwa negara-negara sekutu Barat harus menahan diri untuk tidak memancing konflik langsung dengan Rusia.
Pernyataan Scholz dikemukakan sehari setelah Macron mengusulkan pengiriman pasukan darat Barat ke Ukraina untuk mendukung Ukraina mempertahankan negaranya dari Rusia.
“Tak ada konsensus di mana pasukan darat harus diturunkan secara resmi, tapi (semua opsi) tak perlu dikesampingkan,” ucap Macron pada konferensi pers di Paris setelah menjadi tuan rumah dalam konferensi yang mendiskusikan bantuan militer untuk Ukraina.
“Kami akan melakukan segala hal untuk memastikan bahwa Rusia tidak memenangi perang ini,” ucap Macron.
Saat ini, Jerman adalah pemasok senjata terbesar kedua ke Ukraina setelah Amerika Serikat. Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022, Jerman telah mengirim persenjataan sebesar 17,13 miliar Euro (sekitar Rp290,8 triliun), yang terdiri atas howitzer (artileri medan), tank, pengangkut personel lapis baja, dan sistem pertahanan udara.