Ia mengungkapkan, memiliki program membangun seribu jembatan gantung di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk menunjang kegiatan ekonomi, pendidikan maupun agama dan berbagai aktivitas lainnya.
“Jembatan ini dibangun bersama Eiger, Prajurit Brigif 13 Kostrad dan ribuan masyarakat. Hasil gotong royong semua pihak, warga Desa Cisempur dan Mandalahurip yang tidak perlu memutar jauh lagi untuk sekolah, mengajar, berkebun dan beraktivitas,” kata Tedi.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan jembatan gantung sepanjang 140 meter ini dibangun dengan teknologi sederhana temuan dari Vertical Rescue Indonesia yang hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 minggu pengerjaan.
“Ini jembatan gotong royong, dengan teknologi sederhana yang didukung oleh Eiger Adventure, material batu kali yang diambil dari sekitar sungai seberat 1,5 ton dibenamkan ke dalam pondasi, total ada 10-12 batu dibenamkan, lalu diikat sling baja yang saling mengikat,” katanya.
Tedi menyampaikan terima kasih atas peran Eiger Adventure serta Prajurit Brigif 13 Kostrad yang turut membangun jembatan gantung ini sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas melewati sungai dengan aman dan nyaman.
“Terima kasih untuk para masyarakat dan Prajurit Brigif 13 Kostrad yang bahu-membahu membangun dan nantinya akan merawat jembatan ini,” kata dia.