DJPPPR Kemenkeu pun mengupayakan beberapa strategi untuk menggaet lebih banyak investor dari kalangan usia muda, salah satunya menggelar acara menonton film "Gampang Cuan" dan diskusi bersama terkait investasi ORI pada Kamis (15/2) di Metropole XXI, Jakarta.
"Salah satu bentuknya kami melakukan kegiatan seperti ini. Kami berusaha untuk meng-capture investor baru, makanya kerja sama dengan komunitas-komunitas untuk bisa masuk ke segmen-segmen muda," kata Deni.
Dia mengingatkan, berinvestasi di SBN tidak hanya bisa mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, melainkan juga turut berkontribusi dalam pembangunan dan membantu keuangan negara.
Dalam berinvestasi, imbuh dia, besaran nominal bukan menjadi masalah. Yang paling penting, generasi muda harus menumbuhkan kebiasaan berinvestasi terlepas dari berapapun nominalnya dan tidak hanya menggantungkan pada aset tabungan.
"Makanya kita mencoba untuk shifting dari masyarakat saving society menjadi investing society. Harapannya, visi pemerintah atau negara ini bisa mendapatkan pendanaan dengan jangka waktu lebih panjang. Selain itu, masyarakat bisa menyiapkan hari tuanya secara lebih baik dengan berinvestasi di instrumen yang menguntungkan dan aman," kata Deni.
Instrumen Investasi
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPPR) Kemenkeu Deni Ridwan mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan agar terhindar dari kerugian.
"Kalau kita bicara strategi investasi, pertama, tujuannya dulu. Apakah jangka pendek, menengah, atau panjang. Kemudian kita sesuaikan, mana (instrumen investasi) yang cocok," kata Deni di Jakarta pada Kamis (15/2) malam.
Dalam menerapkan strategi berinvestasi, Deni mengutip filosofi yang pernah dikatakan pelatih sepak bola Alex Ferguson yaitu "attack wins you games, defence wins you titles". Ungkapan itu menekankan pentingnya membangun pertahanan apabila ingin menjadi seorang juara.