Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menyalurkan bantuan 10.881 paket sembako untuk pengemudi ojek pangkalan yang tersebar di seluruh kecamatan di daerah itu.
"Ini yang kedua kalinya saya memberikan perhatian kepada seluruh pengemudi ojek pangkalan se-Kabupaten Bandung. Ini anggarannya dari hasil insentif kinerja Pemkab Bandung yang diterima dari pemerintah pusat," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna di Bandung, Jumat.
Dadang menjelaskan melalui anggaran insentif kinerja itu para pekerja rentan menjadi prioritas untuk mendapatkan bantuan paket sembako.
“Kabupaten Bandung dua kali mendapatkan insentif kinerja. Pada tahun 2022 sebesar Rp17 miliar dan tahun 2023 sebesar Rp26 miliar,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bantuan paket sembako tersebut sebagai langkah emerintah daerah dalam mengendalikan inflasi yang menyasar masyarakat rawan pangan.
"Termasuk paket sembako ini diberikan kepada masyarakat yang rawan pangan. Ini dalam rangka menjaga inflasi, dimana harga beras saat ini melonjak tinggi hampir mencapai Rp16.000 per kilogram. Kami berikan beras 5 kilogram dan minyak goreng pada setiap paketnya," kata Dadang.
Selain itu, lanjut Dadang, Pemkab Bandung juga memberikan jaminan sosial melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kepada 10.881 pengemudi ojek.
“Pada hari ini kita sekaligus luncurkan kepada pengemudi ojek pangkalan sebanyak 10.881 paket sembako plus BPJS Ketenagakerjaan," ucapnya.
Manfaat BPJS Ketenagakerjaan, kata dia, apabila pengemudi ojek pangkalan mengalami kecelakaan atau kejadian yang tidak diharapkan, berapapun biayanya akan ditanggung oleh BPJS.
"Apabila meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta. Tetapi saya mendoakan semuanya panjang umur, sehat. dan selamat, di perjalanan, sehingga bisa membahagiakan keluarganya masing-masing," kata Dadang Supriatna.