Gus Yahya menambahkan gerakan pandu berarti memiliki peran sebagai peretas jalur, sehingga apapun yang akan ditempuh oleh NU, Ansor harus berada di garda terdepan.
"Kalau sekarang NU meluncurkan gerakan Keluarga Maslahat NU, Ansor dan Banser sudah lebih dulu meretas jalan untuk berkhidmat langsung di akar rumput bersama warga," katanya.
Agenda Kongres kali ini mengangkat tema "GP Anshor Peta Jalan NU Masa Depan", menggambarkan sebuah peta jalan yang mengarah pada pembangunan spiritual, sosial, dan kebangsaan, menjadikan GP Ansor sebagai garda terdepan dalam menjaga identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia.
Kapal Pelni yang mengangkut para kader GP Ansor kemudian bergerak menempuh perjalanan sejauh 210 naval miles menuju Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi yang membuka KOngres GP Ansor itu, di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Anas, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
Selain itu, juga hadir Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketum PBNU KH Yahya Qolil Staquf, Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Ketua KPU Hasyim Asy'ari, serta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketum PBNU minta aktivis Ansor "dimudakan" kembali melalui kongres
Ketua Umum PBNU minta aktivis Ansor "dimudakan" kembali melalui kongres
Jumat, 2 Februari 2024 12:45 WIB