Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf pada Jumat pagi mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta untuk melaporkan inisiatif Gerakan Keluarga Maslahat NU kepada Presiden Joko Widodo.
Sosok yang akrab disapa Gus Yahya itu menjelaskan bahwa Gerakan Keluarga Maslahat NU adalah gagasan yang didesain menjadi berbagai kegiatan tingkat desa melibatkan keluarga dan warga setempat di beragam bidang kehidupan bermasyarakat.
"Sehingga NU bisa hadir secara nyata dalam memberikan pelayanan kepada warga masyarakat," katanya kepada awak media selepas diterima Presiden Jokowi.
Gus Yahya menjabarkan Gerakan Keluarga Maslahat NU nantinya akan diisi beragam program yang diupayakan melalui kerja sama dengan berbagai kementerian, seperti Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kementerian BUMN.
Selain itu, PBNU juga berencana mengembangkan kerja sama dengan pihak nonpemerintah, meskipun hal itu belum terwujud apapun sejauh ini.
"Yang sudah siap, karena ini sejak awal terbentuknya PBNU sudah dimulai penggalangan kerja sama dengan kementerian-kementerian ini, maka sekarang programnya sudah siap," kata Gus Yahya.
Gus Yahya menyatakan Presiden Jokowi cukup antusias atas inisiatif Gerakan Keluarga Maslahat NU dan berkenan memberikan dukungan.
Menurut Gus Yahya hal itu tidak lepas dari anggapan bahwa inisiatif tersebut beririsan dengan kepentingan pemerintah, mengingat sejumlah kegiatan dalam Gerakan Keluarga Maslahat NU merupakan program-program kementerian dan pemerintah.
Ketum PBNU lapor Presiden Jokowi untuk inisiatif Gerakan Keluarga Maslahat
Jumat, 9 Juni 2023 13:05 WIB