Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, mencatat realisasi penanaman modal atau investasi di daerah itu mencapai Rp30,30 triliun pada 2023, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp28,7, triliun.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebut investasi di Kabupaten Bandung sepanjang 2022 mencapai Rp29,4 triliun atau melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp27,8 triliun.
“Investasi yang masuk ke Kabupaten Bandung baik penanaman modal dalam negeri (PMD) maupun penanaman modal asing (PMA) dari tahun ke tahun terus meningkat,” kata Dadang di Kabupaten Bandung, Senin.
Dadang menyatakan pihaknya selalu berupaya untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk dari sisi regulasi untuk memberikan kepastian hukum kepada calon investor.
"Kami berusaha terus mengamankan iklim investasi ini dalam satu regulasi. Salah satunya regulasi terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bandung yang saat ini sudah selesai Raperda-nya, sehingga investasi akan lebih berdatangan lagi ke depan," kata dia.
Menurut dia, Perda RTRW merupakan hal penting dalam proses pembangunan di Kabupaten Bandung, karena calon investor akan mendapat kepastian hukum berkaitan pemanfaatan lahan yang ada.
"Persetujuan rancangan ini terbilang cepat di Indonesia. Jadi yang cepat itu di Kabupaten Bandung dan Bali," kata Dadang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung, Ben Indra Agusta menyebutkan investasi yang dominan untuk 2023 adalah tiga jenis yakni infrastruktur khususnya fasilitas Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, kemudian panas bumi, dan pariwisata.