Iendra mengatakan, dua koridor baru yang ditambah pada tahun ini juga, akan menggunakan skema BTS dengan melibatkan operator yang nanti dipilih lewat e-Katalog.
"Nanti tergantung per kilometer berapa. Operator nanti tinggal kita tinggal pilih di e-Katalog. Itu all in, jadi dia menyiapkan bus, menyiapkan sopir, tinggal nanti sekian, bayar," ujar Iendra.
Lebih lanjut, Iendra mengatakan dalam operasional empat koridor BRT Bandung Raya, Pemprov Jabar tidak memberikan batasan kilometer yang ditempuh oleh tiap armada, dengan harapan bisa mengurangi kemacetan.
"Kami lebih banyak (kilometernya) lebih senang, nantinya tambah lagi anggaran, artinya mudah-mudahan bisa mengurangi macet, tapi kan selama ini masih bertahap, karena keinginan masyarakat untuk naik bus masih belum optimal," ujarnya.
Namun demikian, ketika ditanya, ia tidak merinci berapa anggaran yang dipersiapkan untuk mengambil alih operasional koridor dari Kemenhub, dan juga penambahan dua koridor BRT Bandung Raya.
"Saya lupa detailnya. Namun yang perlu dicatat BRT Bandung Raya ini menciptakan feeder kereta cepat sudah lengkap per tahun ini," kata dia.
Pemprov Jabar menjadikan BRT sebagai salah satu program prioritas tahun ini pada sektor infrastruktur, selain pembenahan jalan dan kereta ringan (Light Rail Transit/LRT).
Baca juga: Pemprov Jabar sebut dua jalur LRT bisa telan biaya Rp20 triliun
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar mulai operasikan empat koridor BRT Bandung Raya tahun 2024 ini
Jabar operasikan empat koridor BRT Bandung Raya tahun ini
Kamis, 18 Januari 2024 13:02 WIB