Cianjur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, melepaskan burung Elang Jawa yang diberi nama Kalina setelah menjalani penangkaran di Pusat Pendidikan Konservasi Elang Jawa di Resort PTN Cimungkad selama dua tahun.
Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo di Cianjur, Jumat, mengatakan sebelumnya Kalina Elang Jawa berjenis kelamin betina diterima dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat pada pertengahan tahun 2022 selanjutnya dilakukan penangkaran.
Baca juga: Belasan ribu wisatawan habiskan libur panjang berkemah di TN Gunung Gede Pangrango
"Setelah menjalani rehabilitasi selama puluhan bulan di PPKEJ akhirnya Kalina dapat dilepaskan ke habitat aslinya di Kawasan Gunung Gede Pangrango. Sebelum dilepas kembali ke alam, sempat dilakukan pemeriksaan tim kesehatan bersama Pusat Penyelamatan Elang Jawa," katanya.
Tim telah melakukan penilaian perilaku dan survei lokasi hingga dinyatakan Kalina siap untuk dilepaskan kembali ke habitat aslinya di alam yang butuh proses cukup panjang, sehingga ke depan diharapkan dapat berkembang biak.
Sehingga tidak ada lagi Elang Jawa lainnya yang harus menghuni kandang rehabilitasi di taman nasional atau tempat lain karena tempat mereka hidup dan berkembang biak adalah di alam bebas atau di habitat aslinya di kawasan Gede Pangrango.
"Saat ini tercatat ada 8 individu Elang Jawa yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, keberadaan mereka cukup terjaga, membuktikan ekosistem hutan Gede Pangrango tetap terjaga sehingga Elang Jawa dapat hidup dan berkembang biak," katanya.
Dia menambahkan, sepanjang tahun 2023 Balai Besar TNGGP mencatat jumlah anak Elang Jawa di kawasan Gunung Gede Pangrango bertambah menjadi tiga ekor dan kemungkinan akan terus bertambah.
Telur dari Elang Jawa di sarang yang berlokasi di kawasan Cimande Bidang PTN wilayah III itu pertama kali terpantau pada 27 Agustus dan menetas sekitar 3 September 2023.